MEMBACA KRITIS
Membaca
kritis (critical reading) adalah sejenis membaca yang dilakukan secara
bijaksana,penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analitis dan bukan
hanya mencari kesalahan.
Manfaat membaca kritis
1. Kita harus
memahami dengan benar-benar bahwa membaca kritis meliputi penggalian lebih
dalam dibawah permukaan, merupaka upaya untuk menemukan bukan hanya keseluruhan
kebenaran mengenai apa yang dikatakan, tetapi juga menemukan alasan-alasan
mengapa sang penulis mengatakan apa yang dikatakanya.
2. Membaca
kritis merupakan modal utama bagi para mahasiswa untuk mencapai kesuksesan dalam studinya.
Pada umumya, membaca kritis (membaca
interpretatif ataupun membaca kreatif menutut para pembaca agar :
1. Memahami maksud penulis
Dalam membaca
serta memahami maksud penulis ini kita perlu lakukan hal-hal berikut di bawah
ini :
a. Carilah pada
paragraf-paragraf pendahuluan suatu pernyataan mengenai maksud penulis kemudian
cari pada paragraf-paragraf penutup suatu uraian lain atau penjelasan terhadap
maksud tersebut.
b. Perhatikan
baik-baik bagaimana caranya maksud penulis tersebut menentukan ruang lingkup
pembicaraannya.
c. Perhatikan
dengan seksama bagaimana caranya maksud tersebut menentukan organisasi serta
penyajian bahannya.
d. Carilah dan
dapatkan maksud-maksud yang tersirat, yang tersembunyi. Misalnya surat dagang
mungkin mencoba untuk mendesak mengajak kita untuk membeli sesuatu.
2. Memanfaatkan kemampuan membaca dan
berfikir kritis
Sebagai
seorang pembaca yang bertanggung jawab kita hendaklah memperhatikan hal-hal
berikut ini dalam membaca atau menyimak pembicaraan-pembicaraan yang
kontroversial :
a. Harus yakin
bahwa kita membaca ayau menyimak untuk memahami apa yang di sajikan sebelum
kita mulai mengutarakan pendapat mengenai hal itu.
b. Setelah kita
yakin bahwa kita telah memberikan suatu pendengaran yang jujur terhadap
penyajian atau uraian itu,analisislah asumsi-asumsi dan praduga- praduga kita
sendiri untuk melihat apakah kita berpikir secara jelas dan objektif ataukah
tidak.
c. Setelah kita
yakin perasaan-perasaan serta prasangka-prasangka kita menyebabkan kita hanya
mengingat fakta-fakta dan alasan-alasan serupa itu sebagai penunjang pandangan
kita sendiri sebelumnya.
d. Jangan
biarkan keinginan kita untuk membantah serta menyangkal, mencegah pemahaman
kita terhadap penyajian, urain orang itu. Jangan biarkan perhatian kita
menantang atau membantah hal hal
tertentu, yang dapat menyebabkan kita kehilangan keseluruhan uraian orang itu.
e. Cobalah
melihat logika penyajian itu dari sudut maksud serta asumsi-asumsi penulis itu
sendiri. Kemudian, lihatlah bagaimana pandanganya berbeda dari pandangan kita, dan
juga perhatikan secara luas akan hal-hal apa yang kita dapat seiring-sejalan
dengan pandangan serta keterangan-keteranganya.Walaupun misalnya kita tidak
dapat begitu mudah menerima dasar-dasar pikiran atau alasan dasarnya, mungkin
saja dia mempunyai ide-ide atau pandangan-pandangan yang satu atau yang
bermanfaat bagi kita.(albert(et al);1961b:6).
3. Memahami organisasi dasar tulisan
Biasanya,
penyajian seorang penulis dibagi menjadi tiga bagian,yaitu pendahuluan,isi,dan kesimpulan.
a.
Pendahuluan
Dalam pengkomunikasian ide-idenya secara
jelas, seorang penulis akan mempergunakan satu atau lebih paragraf pembukaan
untuk memperkenalkan subjeknya beserta pendekatan khusus terhadap hal itu,
temanya. Sering Pula dia menunjukan secara singkat pokok-pokok penting yang
akan di cakup, yaitu outlinenya atau rangkanya, dan menetapkan aspek-aspek
masalah apa yang akan di masukan ataupun yang di keluarkan.
b.
Isi
Biasanya,
isi suatu uraian membagi dirinya sendiri menjadi dua,tiga atau empat bagian
utama, tempat penulis mengutarakan kasusnya sekonklusif atau segamblang
mungkin.Dalam membuat sebuah artikel kita harus mencari kalimat-kalimat,
klausa-klausa, atau frase-frase transisional yang menunjukan
perubahan-perubahan dalam perkembangan pikiran. Dalam setiap kasus, tugas kita
sebagai pembaca yang cerdas adalah menemukan organisasi dasar pengarang, rangka
dasarnya, dan memanfaatkannya dalam pencapaian serta pemahaman pengaruh kuat
dari pesannya.
c.
Kesimpulan
Penulis yang seksama sering kali
menegaskan kembali apa-apa yang telah dikatakannya pada paragraf-paragraf
pembukaan mengenai pokok-pokok penting dari pengembangannya. Kita hendaknya
menggunakan bantuan-bantuan serupa itu untuk menolong kita meresensi atau
meninjau kembali keseluruhan penyajian tersebut.
4. Menilai Penyajian Pengarang
Selaku pembaca kritis, kita harus mampu
menilai,mengevaluasi bahan penulis. Tegasnya, kita harus membaca dengan
bermodalkan pertanyaan-pertanyaan berikut ini dalam hati.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dianjurkan
dari berbagai segi, antara lain:
a.
Informasi
b.
Logika
c.
Bahasa
d.
Kualifikasi
e.
Suber-sumber informasi yang d pergunakan oleh pengarang
5. Menerapkan prinsip-prinsip kritis
pada bacaan sehari-hari
Warga Negara yang bertanggunng jawab dalam suatu negara demokrasi,
seperti negara Republik Indonesia dihadapkan pada bahan bacaan yang terus mengalir,
sumber tempat mereka menimba serta memperoleh pendapat-pendapat mereka mengenai
masalah-masalah politik, masalah-masalah sosial, keagamaan dan moral, serta
sejumlah topik topik lainya yang tidak dapat mereka abaikan begitu saja.
Bertumpuknya
bahan bacaan serta memperingatkan serta mendorong kita untuk menciptakan
prinsip-prinsip yang dapat membimbing kita dalam membaca. Disamping itu juga, masih
banyak yang harus kita baca mengenai informasi umum. Para pembaca yang teliti
dan kritis terus menerus akan mengevaluasi ide-ide yang disaikan pada mereka, terutama
sekali untuk melihat apakah ide-ide itu menarik perhatian, memberikan
pertimbangan penelitian dan mengambil pendapat-pendapat mengenai hal-hal
yang penting.
Para
pembaca yang berpengalaman juga harus memperhatikan hal-hal lain seperti:
a.
Penyensoran tersembunyi (hidden censorship)
b.
Pilihan bahasa (choice of lenguage)
c.
Posisi (position)
6. Meningkatkan minat membaca
Untuk
meningkatkan membaca ini,perlu sekali kita berusaha:
a. Menyediakan waktu untuk membaca
Haruslah disadari benar bahwa orang yang tidak ingin maju sajalah yang tidak menyediakan waktu untuk membaca dalam hidupnya. Menyediakan waktu untuk membaca sangat erat berhubungan dengan salah satu aspek yang paling penting dari membaca kritis.
b. Memilih bacaan yang baik
Dengan salah satu aspek yang paling penting dari membaca kritis,yaitu mengetahui yang baik dan bermanfaat untuk di baca.
a. Menyediakan waktu untuk membaca
Haruslah disadari benar bahwa orang yang tidak ingin maju sajalah yang tidak menyediakan waktu untuk membaca dalam hidupnya. Menyediakan waktu untuk membaca sangat erat berhubungan dengan salah satu aspek yang paling penting dari membaca kritis.
b. Memilih bacaan yang baik
Dengan salah satu aspek yang paling penting dari membaca kritis,yaitu mengetahui yang baik dan bermanfaat untuk di baca.
Pertimbangan-pertimbangan berikut ini akan
dapat menolong membimbing pilihan kita terhadap bacaan pada waktu terluang:
1.
Beberapa buku dibaca demi kesenangan.
2. Beberapa buku
dibaca dengan maksud agar tetap mengetahui perkembangan-perkembangan di dunia.
3. Beberapa buku
di tetapkan sebagai buku klasik buku-buku yang di tulis oleh pengarang terkenal.
4.
Beberapa buku dipilih berdasarkan rekomendasi atau pujian orang lain.
5.
Beberapa buku diaca karena ditulis oleh pengarang yang telah dikenal oleh pembaca.
6.
Beberapa buku yang telah di angkat kelayar putih ternyata menarik.
7.
Beberapa dari bacaan kita, dapat dibuat dalam biografi atau sejarah.
8. Beberapa buku
yang kita ada kaitanya dengan minat-minat kejuaraan dan keagamaan kita ternyata
menarik serta informatif(banyak memberi tau berisi penerangan).
7. Prinsip-prinsip pemilihan bahan
bacaan
a. Buku-buku
yang pantas di baca
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat
menyaksikan bahwa orang-orang yang telah matang, telah dewasa akan
mengubah-ubah bacaan mereka untuk mendapatkan aneka ragam kebutuhan dan minat.
b. Norma-norma
kritik
Orang-orang yang bertanggung jawab serta
menghormati akal pikiran, dan hati sanubari mereka, ingin yakin benar bahwa
ide-ide yang mereka tampung dan serap itu merupakan ide-ide sehat, bukan yang
merugikan, atau berbahaya.
Setelah
di pertimbangkan dan di pikirkan terdapat tiga judul norma yaitu
1.
Norma-norma estetik
2.
Norma-norma sastra
3.
Norma-norma moral
8. Membaca Majalah
a.
Tingkat-tingkat tuntutan daya pikat
Salah satu fenomena yang menarik mengenai
abad modern ini adalah munculnya beraneka ragam publikasi periodik atau
penerbitan berkala yang hampir-hampir tidak terbatas jumlahnya.
b.
Analisis komparatif terhadap dua artikel
Kita sering kali menyaksikan adanya dua
artikel atau lebih yang membicarakan masalah yang sama. Apabila demikian halnya
dan masalah yang dibicarakan menarik perhatian kita, buatlah suatu analisis
komparatif terhadap keduanya dengan cara berikut ini:
1. Bacalah dengan sekilas dua artikel
itu mengadakan suatu survei mengenai isinya
2. Apakah topik setiap artikel? Apakah
temanya masing-masing? Buatlah sebuah rangka dasar singkat yang menggambarkan organisasi
dasar setiap artikel.
3. Artikel yang manakah yang di anggap
ditulis lebih baik?
4. Apakah salah satu artikel kelihatan
mengubah fakta-fakta untuk menolak mendukung kasusnya?
MEMBACA IDE
Yang disebut membaca ide atau reading for
ideas adalah sejenis kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta
memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.
Agar kita dapat mencari, menemukan,serta
mendapat keuntungan dari ide-ide yang terkandung dalam bacaan, kita harus
berusaha membuat diri kita menjadi pembaca yang baik atau a good reader.
Berikut ini akan di perbincangkan apa yang
disebut pembaca yang baik:
1.
Pembaca
yang baik tahu mengapa dia membaca
Syarat pertama
bagi setiap pembaca yang baik ialah bahwa dia tahu dan sadar mengapa dia
membaca. Dua buah maksud yang paling umum adalah:
a.
Mencari
informasi.
b.
Menikmati
bacaan.
2.
Membaca yang baik memahami apa yang di bacanya
Syarat ke dua
bagi setiap pembaca yang baik adalah memahami benar-benar apa yang di bacanya.
Pertama-tama hal ini menuntut perhatian atau konsentrasi dan suatu kemampuan
yang erat sekali berhubungan dengan maksud.
3.
Pembaca yang baik harus menguasai kecepatan membaca
Dia harus
mengetahui beberapa hal, antara lain :
a.
Membaca
sekilas
b.
Membaca
dengan cepat
c.
Membaca
demi kesenangan
d.
Membaca
secara serius bahan-bahan yang penting dan tidak akan kehilangan sesuatu hal.
4.
Pembaca yang baik harus mengenal media cetak
Syarat ke empat yang harus dimiliki oleh
pembaca yang baik adalah dia harus mengenal bentuk-bentuk kontemporer media
cetak, yang meliputi:
a.
Papersbacks
(buku saku; buku berjilid tipis; kulit kertas);
b.
Media
grafika (komik; kartun, foto; penyajian statistik, grafis, diagram, peta, dan
lain-lain);
c.
Majalah
d.
Surat
kabar
Dalam bentuk-bentuk kontemporer media cetak
tersebut terpendam ide-ide kontemporer yang dapat kita manfaatkan demi kemajuan
hidup kita merupakan sumber yang tidak kunjung kering dengan bahan yang selalu
segar.
*) Daftar Pustaka
Tarigan, Henry Guntur (1979). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung : Angkasa Bandung
Bandung : Angkasa Bandung
mntap mbak
BalasHapusmampir juga yah
http://belajardii.blogspot.com