Selasa, 06 November 2012

TUGAS FONOLOGI BAHASA INDONESIA : LATIHAN 1



Nama Dosen               : Hj.Isna Sulastri,Dra.M.Pd.
Nama                           : Dedah Handini
NIM                            : 4103 2121 12 1008
Fakultas                       : FKIP
Jurusan                        : Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia


Jawablah Pertanyaan berikut :
     1.    Jelaskan pengertian:
a.      Fonologi
b.      Fonetik  dan
c.      Fonemik
   Lengkapilah uraian Anda dengan bidang garapan untuk masing-masingnya.
Jawab :
a.       Menurut Abdul Chaer (2003 : 102) fonologi awalnya di bentuk dari dua kata yaitu kata”fon” yang berarti “bunyi” dan   “logi” yang berarti “ilmu”.
Jadi dapat dikatakan fonologi adalah ilmu yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa.
Sebagai perumpamaan kalau kita mendengar orang berbicara baik dalam berpidato atau dalam berinteraksi antara dua orang atau lebih, maka kita akan mendengar runtunan bunyi bahasa yang terus menerus, kadang-kadang terdengar suara menaik dan menurun atau terkadang terdengar hentian sejenak atau hentian agak lama.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1988 : 244) fonologi di maknai sebagai ilmu tentang ilmu bahasa, terutama yang mencakup sejarah dan teori perubahan bunyi. 

Menurut Verhaar (1984 : 36) mengatakan fonologi adalah bidang khusus dalam linguistik yang mengamati bunyi-bunyi suatu bahasa tertentu sesuai dengan fungsinya untuk membedakan makna leksikal dalam suatu bahasa.

Menurut Fromkin dan Rodman (1998 : 96) fonologi adalah bidang linguistik yang mempelajari, menganalisis, dan membicarakan runtutan bunyi-bunyi bahasa.

Bidang kajian fonologi yaitu fonetik dan fonemik..
b.       Fonetik adalah cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa tanpa menghiraukan apakah bunyi-bunyi tersebut berfungsi sebagai pembeda makna atau tidak.
      Bidang kajian fonetik yaitu "fon" bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
c.       Fonemik adalah cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna, maka dalam fonemik kita harus meneliti apakah perbedaan bunyi itu mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Jika bunyi itu membedakan makna, maka bunyi tersebut kita sebut fonem. Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem atau bukan kita harus mencari satuan bahasa, biasanya sebuah kata yang mengandung bunyi, lalu membandingkannya dengan satuan yang lain yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama.
Contoh :
Kata lawan dan kawan, kedua kata itu benar-benar mirip, masing-masing terdiri dari lima buah bunyi.
[ l ], [a], [w], [a], [n]
[ k ], [a], [w], [a], [n]
Ternyata perbedaannya hanya pada bunyi yang pertama yaitu bunyi [ l ] dan bunyi [k] maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bunyi [ l ] dan bunyi [k] adalah dua fonem yang berbeda.
Bidang kajian fonemik yaitu "fonem" kesatuan bunyi terkecil suatu bahasa yang berfungsi membedakan makna.
2.  Tulislah tiga jenis fonetik. Uraikanlah masing-masingnya dengan singkat.
Jawab :
          Tiga jenis fonetik diantaranya :
1.       Fonetik artikulatoris atau biasa disebut fonetik organis atau fonetik fisiologis.
Fonetik artikulatoris mempelajari bagaimana mekanisme alat-alat bicara manusia bekerja dalam menghasilkan bunyi bahasa serta bagaimana bunyi-bunyi itu diklasifikasikan. fonetik artikulatoris berkenaan dengan masalah bagaimana bunyi-bunyi bahasa itu dihasilkan atau diucapkan manusia.
2.       Fonetik akustik
Fonetik akustik mempelajari bunyi bahasa sebagai peristiwa fisis atau peristiwa alam. Bunyi-bunyi itu diselidiki frekuensi getarannya, amplitudonya, dan intensitasnya. Fonetik akustik  berkenaan dengan bidang fisika.
3.       Fonetik Auditoris
Fonetik Auditoris mempelajari bagaimana mekanisme penerimaan bunyi bahasa itu oleh telinga kita. Fonetik auditoris berkenaan dengan bidang kedokteran.
3.  Fonetik jenis manakah yang sebaiknya dikaji secara mendalam oleh mahasiswa
     Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Jelaskanlah !
Jawab :
Fonetik artikulatoris.
Fonetik artikulatoris termasuk jenis fonetik yang saling keterkaitan dengan fonologi karena fonetik artikulatoris berkenaan dengan masalah bagaimana bunyi-bunyi bahasa itu dihasilkan atau diucapkan manusia.
4.  Tulislah manfaat yang Anda peroleh setelah mempelajari  materi  ini.
Jawab :
Setelah mempelajari materi ini manfaat yang saya peroleh yaitu saya dapat menambah ilmu pengetahuan yang lebih luas . Yang tadinya saya kurang memahami materi ini setelah mencoba mengerjakan soal-soal diatas sedikit demi sedikit saya dapat  memahami materinya dan saya bisa menerapkan pelajaran fonologi dalam kehidupan sehari-hari.
5.  Kesulitan apakah yang Anda temukan selama memelajari materi ini? Tulis dan
     jelaskanlah dengan sejujur mungkin, karena masukan Anda sangat berguna bagi
     penyempurnaan bahan ajar kita, baik dari segi isi maupun bahasanya. 
Jawab :
Kesulitan yang saya temukan selama mempelajari materi fonologi yaitu saya kurang memahami jenis fonetik, terutama fonetik  akustik yang merupakan bunyi bahasa sebagai peristiwa fisis atau peristiwa alam. Contoh dari peristiwa fisis itu seperti apa ?

Senin, 05 November 2012

TEORI SASTRA



A.SASTRA DALAM PENGERTIAN UMUM
Sastra (Sanskerta: shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta ‘Sastra’, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar ‘Sas’ yang berarti “instruksi” atau “ajaran” dan ‘Tra’ yang berarti “alat” atau “sarana”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
Sastra dibagi menjadi 2 yaitu Prosa dan Puisi, Prosa adalah karya sastra yang tidak terikat sedangkan Puisi adalah karya sastra yang terikat dengan kaidah dan aturan tertentu. Contoh karya Sastra Puisi yaitu Puisi, Pantun,  dan Syair sedangkan contoh karya sastra Prosa yaitu Novel, Cerita/Cerpen, dan Drama.

B. PENGERTIAN SASTRA MENURUT PARA AHLI
1.Mursal Esten (1978 : 9)
Sastra atau Kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia. (dan masyarakat) melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).
2.Semi (1988 : 8 )
Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya menggunakan bahasa sebagai mediumnya.
3.Panuti Sudjiman (1986 : 68)
Sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapanya.
4.Ahmad Badrun (1983 : 16)
Kesusastraan adalah kegiatan seni yang mempergunakan bahasa dan garis simbol-simbol lain sebagai alai, dan bersifat imajinatif.
5.Engleton (1988 : 4)
Sastra adalah karya tulisan yang halus (belle letters) adalah karya yang mencatatkan bentuk bahasa. harian dalam berbagai cara dengan bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjangtipiskan dan diterbalikkan, dijadikan ganjil.
6.Plato
Sastra adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan (mimesis). Sebuah karya sastra harus merupakan peneladanan alam semesta dan sekaligus merupakan model kenyataan. Oleh karena itu, nilai sastra semakin rendah dan jauh dari dunia ide.
7.Aristoteles
Sastra sebagai kegiatan lainnya melalui agama, ilmu pengetahuan dan filsafat.
8.Robert Scholes (1992: 1)
Tentu saja, sastra itu sebuah kata, bukan sebuah benda.
9.Sapardi (1979: 1)
Memaparkan bahwa sastra itu adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium. Bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan social.
10.Taum (1997: 13)
Sastra adalah karya cipta atau fiksi yang bersifat imajinatif” atau “sastra adalah penggunaan bahasa yang indah dan berguna yang menandakan hal-hal lain”

C. JENIS KARYA SASTRA
    Jenis karya sastra dapat dibagi menjadi tiga; puisi, prosa dan drama.
    PUISI : Salah satu jenis karya sastra yang memiliki unsur sajak, bait, baris dan tipografi.
                        Ciri-ciri puisi :
·         Terdiri dari beberapa bait
·         Memiliki pencitraan
·         Memiliki sajak/rima
·         Memiliki tipografi
·         Memakai konotasi
·         Bahasa lebih padat
         PROSA : Salah satu jenis karya sastra yang berupa karangan yang mencritakan tentang  kehidupan manusia dan tidak terikat oleh unsur-unsur dalam puisi.
                        Ciri-ciri prosa :
·         Berbentuk bebas dalam susunan paragraf
·         Tidak terikat pada bentuk puisi
·         Memiliki unsur intrinsi
         DRAMA : Salah satu jenis karya sastra yang dimainkan sekelompok orang kemudian dipentaskan di atas panggung.
                        Ciri-ciri drama :
·         Terdapat pemeran tokoh cerita
·         Dialog lebih dominan dan ditampilkan dalam bentuk lisan
·         Dopentaskan berupa gerak, mimik dan suara
·         Terdapat babak dan adegan
·         Terdapat gambaran panggung
·         Memiliki properti

D.UNSUR-UNSUR KARYA SASTRA
Sebuah sastra (cerpen, Novel, drama, dan puisi) adalah hasil rekaan atau ciptaan pengarang. Unsur-unsur sastra dibedakan atas dua macam yaitu :

  1.Unsur Ekstrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra dari luar.
·         Latar belakang kehidupan pengarang
·         Pandangan hidup pengarang
·         Situasi sosial, budaya yang melatari lahirnya karya sastra tersebut.

 2.Unsur Intriksik adalah unsur sastra yang memengaruhi terciptanya :
·         Tokoh / Penokohannya karya sastra dari dalam.
·         Tema.
·         Plot / Alur.
·         Gaya Bahasa.
·         Sudut pandang / Point of view.
·         Amanat.
·         Latar / Setting.


Tokoh Adalah Individu yang berperan dalam cerita, yang mengalami peristiwa atau berkelakuan di dalam berbagai peristiwa dalam cerita.
  • Tokoh Utama (Protagonis)
  • Tokoh Antagonis = Tokoh yang berlawanan dengan tokoh utama.
  • Tokoh Tirtagonis = Tokoh pelerai.
  • Tokoh pembantu / peran pembantu / figuran

Penokohan adalah Pelukisan tokoh crita baik keadaan lahir maupun batinnya, termasuk keyakinan hidupnya, adat istiadatnya, dn sebagainya.

Ada 3 macam cara untuk melukiskan atau menggambarkan watak.
1. Cara Analitik adalah pengarang menceritakan atau menjelaskan watak tokoh cerita secara   
    Langsung.
2. Cara Dramatik adalah pengarang tidak secara langsung menceritakan watak tokoh seperti pada cara analitik, melainkan menggambarkan watak tokoh dengan cara :
  • Meluaskan Tempat atau Lingkungan sang tokoh
  • Menampilkan dialog antar tokoh dan dari dialog-dialog itu akan tampak watak para tokoh dalam cerita.
  • menceritakan tingkah laku perbuatan atau reaksi tokoh terhadap suatu peristiwa.
3. Cara Campuran adalah pengarang menggunakan kedua cara tersebut dengan tujuan untuk saling melengkapi.

Tema adalah pokok pikiran atau pembicaraan dalam sebuah cerita yang hendak disampaikan pengarang melalui jalinan cerita.

Plot/Alur adalah jalan cerita atau rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan hukum kausalitas (hubungan yang menunjukkan sebab akibat). Berdasarkan hubungan tersebut setiap cerita mempunyai plot/alur sebagai berikut :
  1. Tahapan perkenalan
  2. lalu menuju ketahap pertikaian
  3. konflik terus berkembang menjadi semakin rumit.
  4. klimaks
  5. munculnya sebuah solusi
  6. penyelesaian.

jika dilihat dari segi keeratan hubungan antar peristiwa plot dibedakan menjadi 2 yaitu :
  1. Plot erat yaitu sebuah cerita yang memiliki plot erat apabila hubungan antar peristiwa terjalin sangat padu dan padat, sehingga tak ada satu peristiwa pun yang dapat dihilangkan.
  2. Plot longgar yaitu sebuah cerita yang memiliki plot longgar apabila hubungan antar peristiwa terjalin kurang eratdan jika ada salah satu bagian cerita yang dihilagkan, maka penghilangan tersebut tidak akan menganggu jalan cerita.
Berdasarkan akhir cerita plot dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
  1. Plot ledakan yaitu cerita berakhir mengejutkan tanpa terduga-duga
  2. Plot lembut yaitu cerita berakhir tanpa ada kejutan apapun
  3. Plot campuran (lembut/meledak) yaitu campuran dari kedua plot di atas.
berdasarkan rangkaian peristiwanya plot dibedakan menjadi 3 yaitu :
  1. Plot maju
  2. Plot mundur
  3. Plot campuran
Plot dilihat dari sifatnya, plog dibedakan/dibagi menjadi 3 yaitu :
  1. Plot terbuka yaitu akhir cerita dapat merangsang pembaca untuk mengembangkan jalan cerita tersebut.
  2. Plot tertutup yaitu akhir cerita tidak merangsang pembaca untuk melanjutkan jalan cerita masalah dalam cerita.
  3. Plot campuran antara plot terbuka dan tertutup yaitu gabungan dari 2 plot diatas.

Latar/setting adalah pengambaran mengenai waktu, tempat, dan suasana yang terjadi dalam cerita. Namun ada juga latar yang menjelaskan latar sosial dan moral.
  • Latar sosial adalah gambaran kehidupan masyarakat dalam kurun waktu tertentu yang dilukiskan dalam cerita tersebut.
  • Latar material adalah gambaran benda-benda yang mendukung cerita tersebut.

Gaya Bahasa adalah cara khas seorang pengarang dalam mengungkapkan ide, gagasannya malalui cerita.