Nama Dosen :
Hj.Isna Sulastri, Dra ., M.Pd.
Nama :
Dedah Handini
NIM : 4103 2121 12 1008
NIM : 4103 2121 12 1008
Fakultas :
FKIP
Prodi :
Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia
SOAL
1. Mengapa mahasiswa Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia perlu mempelajari
fonologi bahasa Indonesia? Uraikanlah menurut sudut pandang masing-masing!
Jawab :
Karena
Fonologi merupakan sah satu pondasi utama dalam mempelajari linguistik atau
tata bahasa,juga untuk meningkatkan pemahaman bunyi bahasa supaya nanti kita
bisa menerapkan klasifikasi bunyi bahasa secara praktis dan benar dalam proses
belajar mengajar di lapangan.
2. Fonologi dipandang sebagai “fondasi”
dalam mempelajari tata bahasa Indonesia. Mengapa demikian? Jelaskanlah!
Jawab :
Karena
Fondasi merupakan kunci utama dalam mempelajari fonologi,khususnya bagi para
pengguna bahasa sangat perlu mempelajari fonologi.
Dengan
mempunyai fondasi ilmu bunyi nantinya guru dan calon guru diharapkan mampu
menjadi guru yang profesional dengan basis kokoh dalam ilmu pengetahuan bunyi
yang dimilikinya.
3. Menurut Prof. Fuad Abdul Hamied,
setiap guru harus memiliki basis kokoh dalam ilmu
pengetahuan ?
a)
Apakah
maksud pernyataan itu? Uraikanlah!
Jawab :
Maksud dari guru harus memiliki basis kokoh dalam ilmu
pengetahuan yaitu diharapkan guru yang mempunyai ilmu yang kokoh akan mampu
berkompetensi dengan baik dalam pertarungan dunia pendidikan dan diharapkan
guru akan terhindar dari kesulitan dalam mempelajari tata bahasa.
b)
Setujukah
Anda dengan pandangannya itu? Mengapa? Tulislah alasan yang tepat!
Jawab :
Setuju karena seorang guru harus benar-benar menguasai
bahan ajaran untuk di berikan kepada murid – muridnya terutama memiliki basis
yang kokoh dalam fonologi.
c) Upaya apakah yang sebaiknya dilakukan agar Anda
memiliki basis kokoh dalam bidang Fonologi? Jelaskanlah!
Jawab :
Membekali diri dengan kompetensi dan performansi
dibidang fonologi.
4.
Apakah peran dan
tanggung jawab Anda selaku calon guru bahasa Indonesia dalam bidang fonologi? Jelaskanlah!
Jawab :
Calon guru bahasa harus mampu membimbing murid
terutama dalam bidang fonologi agar murid bisa selalu cermat dan tepat dalam
mengucapkan atau menuliskan sebuah kata.
Calon
guru bahasa juga harus mampu menumbuhkan kesadaran muridnya akan akibat yang
ditimbulkan yang disebabkan oleh kekeliruan pengucapan bunyi bahasa,dengan
demikian diharapkan murid-murid akan berusaha untuk selalu berhati-hati dalam
melafalkan atau menuliskan setiap lambang bunyi yang membangun kata.
5.
Carilah minimal tiga definisi untuk setiap istilah berikut dengan
mencantumkan sumber bahan yang Anda baca (Pengarang, judul, tahun penulisan)!
Jawab
:
a) Fon
Definisi fon
menurut (Abdul Chaer,Fonologi Bahasa Indonesia,2003)
Fon adalah bunyi bahasa yang di
hasilkan oleh alat ucap manusia.
Definisi fon
menurut (Verhaar,Fonologi Bahasa Indonesia,1984)
Fon adalah bunyi yang tidak berfungsi sebagai pembeda
makna.
Definisi fon
Menurut (Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia,Linguistik umun,2007)
Fon adalah bunyi-bunyi yang konkret atau bunyi – bunyi
yang di artikulasikan.
a)
Fonem
Definisi
Fonem menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Edisi
pertama, cetakan kedua tahun 1988)
Fonem adalah sebagai bunyi bahasa yang berbeda atau
mirip.
Definisi
Fonem menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Edisi ketiga(edisi revisi),
tahun 2000)
fonem adalah bunyi bahasa minimal yang membedakan
bentuk dan makna kata.
Definisi
Fonem menurut Fonologi Bahasa Indonesia (Masnur Muslich, tahun 2008)
fonem adalah kesatuan bunyi terkecil suatu bahasa yang
berfungsi membedakan makna.
Definisi
Fonem menurut Fonologi Bahasa Indonesia (Verhaar, tahun 1984)
Fonem adalah bunyi yang berfungsi membedakan makna.
b) fonologi
Definisi Fonologi menurut Fromkin & Rodman (1998:96)
Fonologi adalah bidang linguistik
yang mempelajari, menganalisis, dan membicarakan runtutan bunyi-bunyi bahasa.
Definisi Fonologi menurut Trubetzkoy
(1962:11-12)
Fonologi merupakan
studi bahasa yang berkenaan dengan sistem bahasa, organisasi bahasa, serta
merupakan studi fungsi linguistis bahasa.
Definisi Fonologi menurut Daniel Jones, Sarjana fonologi Inggris,Fonologi ialah sistem bunyi
sebuah bahasa.
Definisi Fonologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud,1998 :
244)
Fonologi dimaknai sebagai Ilmu
tentang bunyi bahasa,terutama yang mencakup sejarah dan teori perubahan bunyi.
6. Temukan dan tuliskanlah sebanyak mungkin
contoh fonem dalam
bahasa
Indonesia (minimal
sepuluh). Tulislah
contoh dalam bentuk pasangan minimal!
Jawab :
a. Bola dan Pola n.
Suka dan Luka
b. Barang dan Parang o.
Saku dan Laku
c. Laba dan Raba p.
Lukis dan Kukis
d. Batu dan Bata q.
Sama dan Lama
e. Jarum dan Harum r.
Lelah dan Telah
f. Jilat dan Silat s.
Lawan dan Kawan
g. Duga dan Juga t.
Pantai dan Lantai
h. Kulit dan Sulit u.
Ladang dan Lalang
i.
Baku dan Kaku v. Jadi dan Tadi
j.
Gali dan Kali w.Main dan Kain
k. Galau dan Kalau x.
Dari dan Jari
l.
Kokoh dan Tokoh y. Raba dan Laba
m. Sabar dan Kabar z.
Lada dan Dada
Fonem mempunyai fungsi pembeda
makna, misalnya pada kata Pola - /pola/
: bola /bola/
Dari kedua kata tersebut, ada dua fonem yang mempunyai fungsi sebagai pembeda makna, yaitu /p/ dan /b/.
Dari kedua kata tersebut, ada dua fonem yang mempunyai fungsi sebagai pembeda makna, yaitu /p/ dan /b/.
7. Jelaskanlah kedudukan fonologi dalam tataran linguistik!
Jawab
:
Kedudukan Fonologi dalam tataran Linguistik
Sebagai
bidang yang berkosentrasi dalam deskripsi dan analisis bunyi-bunyi ujar, hasil
kerja fonologi berguna bahkan sering dimanfaatkan oleh tataran Linguistik yang
lain, misalnya morfologi, sintaksis, dan semantik.
a. Fonologi dalam cabang Morfologi
Bidang
morfologi yang kosentrasinya pada tataran struktur internal kata sering
memanfaatkan hasil studi fonologi, misalnya ketika menjelaskan morfem dasar
{butuh} diucapkan secara bervariasi antara [butUh] dan [bUtUh] serta diucapkan
[butuhkan] setelah mendapat proses morfologis dengan penambahan morfem sufiks
{-kan}.
b. Fonologi dalam cabang Sintaksis
Bidang
sintaksis yang berkosentrasi pada tataran kalimat, ketika berhadapan dengan
kalimat kamu berdiri. (kalimat berita), kamu berdiri? (kalimat
tanya), dan kamu berdiri! (kalimat perintah) ketiga kalimat tersebut
masing-masing terdiri dari dua kata yang sama tetapi mempunyai maksud yang
berbeda. Perbedaan tersebut dapat dijelaskan dengan memanfaatkan hasil analisis
fonologis, yaitu tentang intonasi, jedah dan tekanan pada kalimat yang ternyata
dapat membedakan maksud kalimat, terutama dalam bahasa Indonesia.
c. Fonologi dalam cabang Semantik
Bidang
semantik, yang berkosentrasi pada persoalan makna kata pun memanfaatkan hasil
telaah fonologi. Misalnya dalam mengucapkan sebuah kata dapat divariasikan, dan
tidak. Contoh kata [tahu], [tau], [teras] dan [t∂ras] akan bermakna lain.
Sedangkan kata duduk dan didik ketika diucapkan secara bervariasi
[dudU?], [dUdU?], [didī?], [dīdī?] tidak membedakan makna. Hasil analisis
fonologislah yang membantunya.
8. Tulislah manfaat yang anda peroleh setelah menjawab pertanyaandi atas.
Jawab
:
Manfaatnya
saya bisa menambah ilmu dan wawasan lebih luas terutama dalam bidang fonologi.
Dan saya
sedikit demi sedikit lebih tau mengenai pengetahuan fonologi seperti mengapa
fonologi di pandang sebagai fondasi,pengertian(
fon,fonem,fonologi) menurut para ahli,contoh fonem pasangan minimal,dan
kedudukan fonologi dalam tataran
linguistik.
trima kasih atas referensinya.. salam kenal
BalasHapus